Rabu, 19 April 2017

Proposal Penelitian Kacang Kedelai dan Jagung

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.            Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang saling berhubungan. Adabanyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan pekembangan tumbuhan. Faktor-faktor tersebut dikelompokan menjadi 2, yaitu faktor internal yang merupakan faktor yang meliputi faktor genetis (hereditas) dan proses individual yang bersifat spesifik, serta faktor external atau faktor lingkungan merupakan faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan tersebut yaitu dari lingkungan atau ekosistem. Salah satu faktor external yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah cahaya. Tumbuhan membutuhkan cahaya, tetapi banyaknya cahaya yang dibutuhkan tidak selalu sama pada setiap tanaman.
Cahaya untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan memiliki banyak sekali peranan diantaranya fotosintesis.Cahaya matahari juga mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat namun dengan kondisi yang pucat, kurus dan daunnya tidak berkembang (Iwan Wahyu S, 2006:2).
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengajukan proposal penelitian Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Tanaman Kacang Hijau.



1.2.            Rumusan Masalah
1)      Bagaimanakah pengaruh cahaya matahari perhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau?
2)      Bagaimanakah perbedaan tanaman kacang hijau yang diletakan diruang yang terkena sinar matahari secara langsung dan diruang yang sangat sedikit cahayanya?

1.3.            Tujuan Penelitian
1.      Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau.
2.      Untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau yang diletakkan dilingkungan yang berbeda intensitas cahaya.

1.4.            Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini antara lain:
1.      Bagi peneliti
1)      Dapat mengetahui perbedaan perkecambahan pada biji kacang hijau yang mendapat sinar matahari dengan yang tidak mendapat sinar matahari.
2.      Bagi masyarakat
1)            Sebagai informasi agar teknologi pertanian lebih dikembangkan dan lebih maju.
2)            Dapat menambah wawasan tentang adanya pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau.
3.      Bagi sekolah
1)            Sebagai pelengkap wacana untuk perpustakaan dan bahan tambahan untuk pengembangan mata pelajaran terkait.
2)            Sebagai bahan perbandingan dan referensi bagi siswa yang akan mengadakan percobaan pada masalah yang sama.















BAB II
KAJIAN TEORI

2.1.  Pertumbuhan
A.  Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Menurut R. Gunawan Susilo, R. Sapto Hartono, dkk (2007:6) pertumbuhan makhluk hidup diartikan sebagai peristiwa penambahan volume yang mencangkup pertambahan jumlah sel, volume sel, jenis sel, maupun substansi yang terdapat didalam sel yang bersifat kuantitatif(dapat dihitung dengan angka) dan irreversible(tidak dapat kiembali seperti semula). Sedangkan, perkembangan adalah proses terspesialisasinya sel menuju kebentuk dan fungsi tertentu yang mengarah ketingkat kedewasaan yang bersifat kualitatif(tidak dapat dinyatakan dengan ukuran) dan irreversible.
Menurut Dra. D.A. Pratiwi, Dra. Sri Maryati, dkk (2007:2) pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversible (tidak dapat balik) karena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel; dapat pula disebabkan oleh keduanya, yang dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif. Sedangkan, perkembangan adalah terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu, yang tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.
Namun, menurut Drs. Arif Priadi. M.Ed. (2010:3) pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran dan berat, tetapi tidak dapat balik (irreversible), dapat diukur secara kuantitatif. Sedangkan, perkembangan adalah proses perubahan dalam bentuk (morfogenesis) yang tidak dapat diukur secara kuantitatif.
B.  Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
Faktor Eksternal meliputi air, cahaya, suhu, kelembaban, pH, dan oksigen.
1.      Air
Air merupakan senyawa yang sangat penting dalam menjaga tekanan turgor dinding sel. Fungsi air :
1)      Menentukan laju fotosintesis,
2)      Sebagai pelarut universal dalam proses pertumbuhan dan perkembangan.
2.      Kelembaban
Kelembaban adalah kandungan total uap air. Kelembaban yang tinggi dan tidak banyak penguapan akan membantu ketersediaan air tetap berada disekitar tanaman.
3.      Cahaya
Pada dasarnya cahaya matahari langsung sangat menhambat pertumbuhan karena cahaya akan menghambat kerja hormon auksin.
4.      Suhu
Suhu berpengaruh terhadap kerja enzim enzim yang membantu metabolisme.
5.      PH
Derajat keasaman(pH) berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah pH tanah.

6.      Oksigen
Oksigen merupakan faktor pembatas pada setiap organisme (R. Gunawan Susilowarno, R. Sapto Hartono, dkk., 2007:12)

C.  Faktor Internal yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
Faktor dalam berasal dari dalam tubuh tumbuhan, meliputi:
1.      Faktor Intraseluler
Faktor intraseluler adalah faktor dari dalam sel, berupa gen yang memengaruhi sifat tumbuhan dan memberikan potensi bagi tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang.
2.      Faktor Interseluler
Faktor interseluler adalah faktor dari luar sel (tetapi masih dalam tumbuhan tersebut), berupa zat tumbuh atau disebut juga hormon. Beberapa jenis hormon, antara lain auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, gas etilen, asam traumalin, dan kalin (Firmansyah, Mawardi, dkk., 2009:8)

D.  Perkembangan dan Pertumbuhan pada Tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dimulai dengan perkecambahan biji. Kemudian, kecambah berkembang menjadi tumbuhan kecil yang sempurna, yang kemudian tumbuh membesar. Setelah mencapai masa tertentu, tumbuhan akan berbunga dan menghasilkan biji (Pratiwi dan Maryati, dkk, 2007:9)
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan diawali dengan proses pembuahan (fertilisasi). Setelah fertilisasi, bakal biji yang di dalamnya mengandung sel triploid dan zigot mulai berkembang. Sel triploid membelah dan berkembang menjadi jaringan yang kaya nutrisi, disebut endosperma (Arif Priadi, 2010:3)

E.  Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer adalah petumbuhan yang disebabkan oleh aktifitas meristem primer dan terjadi pada titik tumbih primer atau pada bagian yang aktif membelah dan tumbuh. Bagian tersebut disebut jaringan meristem (R. Gunawan susilowarno, R. Sapto Hartono, dkk., 2007:7)

F.   Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh aktifitas meristem sekendur dan terjadi pada titik tumbuh sekunder (R. Gunawan Susilowarno, R. Sapto Hartono, dkk., 2007:7)





2.2.  Kacang Hijau(Vigna radiata)
Kacang hijau (tumbuhan dikotil) merupakan tanaman berbentuk semak yang tumbuh tegak. Tanaman kacang hijau berasal dari India, kemudian menyebar ke berbagai negara Asia tropis,  Di Indonesia, kacang hijau juga dikenal sebagai tanaman sayur semusim.
Batang kacang hijau berbentuk bulat dan berbuku-buku. Ukuran batangnya kecil, berbulu, berwarna hijau kecokelatan atau kemerahan. Tanaman ini bercabang banyak. Daunnya tumbuh majemuk dan terdiri dari tiga helai anak daun setiap tangkai. Helai daun berbentuk oval dengan bagian ujung lancip dan berwarna hijau. Bunganya muncul di ujung percabangan pada umur 30 hari.Tanaman kacang hijau berakar tunggang.
Kacang hijau dapat dibudidayakan di daerah tropis rendah,jenis tanah yang dianjurkan adalah ultisol, latosol, dan lahan sawah menjelang penanaman padi pada musim kemarau. Keasaman tanah yang diperlukan untuk tumbuh optimal, yaitu pH tanah antara 5,8 – 6,5.

2.3.  Cahaya
Cahaya matahari sangat mempengaruhi tumbuhan berdaun hijau karena cahaya matahari sangat menentukan proses fotosintesis tumbuhan. Fotosintesis tumbuhan adalah proses dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan.
Cahaya matahri juga mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan yang tumbuh ditempat gelap akan tumbuh lebih cepat. Peristiwa pertumbuhan yang sangat cepat ditempat gelap disebut etiolasi. Keadaan ini terjadi karena tidak ada cahaya dapat memaksimalkan fungsi auksin untuk pemanjangan sel sel tumbuhan. Dampak dari peristiwa itu tubuh tumbuhan menjadi tidak normal, daunnya berwarna kuning, batangnya tipis, sangat panjang. Sebaliknya, tumbuhan  yang tumbuh ditempat terang tumbuh lebih lambat dengan kondisi relatif pendek, daun berkembang baik, dan berwarna hijau (Taylor D.J, 1997:212).

















BAB III
METODE PENELITIAN

3.1.  Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah tanaman kacang hijau.

3.2.  Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan di kelas XII.IPA.4 SMA Negeri Megang Sakti, yang dilaksanakan selama 10 hari mulai tanggal 22 – 31 Agustus 2016.

3.3.  Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode eksperimen adalah metode yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan terhadap objek penelitian serta adanya kontrol pada proses pertumbuhan dan perkembangan setiap harinya.

3.4.  Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam  penelitian ini adalah :
a.       Variabel Kontrol
          Merupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga
          pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah air, jumlah biji, jenis tanah.
b.       Variabel Independen (Pengaruh, Bebas, Stimulus, Prediktor)
Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel independen dalam penelitian ini adalah intensitas cahaya.
c.       Variabel Dependen (Dipengaruhi, Terikat, Output, Kriteria, Konsekuen)
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pertumbuhan kacang hijau dan jagung.

3.5.  Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
1.             Pot/bekas gelas air mineral
2.             Mistar
3.             Benang
4.             Tanah kompos
5.             Biji kacang hijau
6.             Biji jagung
7.             Air

3.6.  Prosedur Kerja
Langkah-langkah penelitian ini, yaitu:
1.           Siapkan masing-masing 4 pot untuk biji kacang hiau maupun biji jagung yang telah diisi dengan tanah kompos, 2 pot untuk tempat terang dan 2 pot untuk tempat gelap.
2.           Kemudian tanam pada masing-masing pot tersebut 5 biji untuk pot kacang hijau dan untuk pot jagung.
3.           Letakkan pot 1 dan 2 kacang hijau pada tempat yang terkena cahaya matahari dan pot 3 dan 4 pada tempat gelap, begitu juga dengan pot biji jagung.
4.           Setelah muncul daun pertama ukur tinggi batang. Lakukan pengukuran tersebut setiap hari selama 10 hari.
Catat hasil pengukuran dalam tabel pengamatan.

3.7.  Pengumpulan Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini melalui observasi secara manual. Dengan cara meneliti dan mengukur pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau dan jagung selama 10 hari berturut-turut. Pengumpulan data hasil penelitian diukur dengan menggunakan mistar/penggaris yang dilakukan setiap hari.

Tabel Pengamatan
Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau Di Tempat Terang
Hari ke

Tanaman
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1










2










3










4










5










6










7










8










9










10











Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau Di Tempat Gelap
Hari ke

Tanaman
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1










2










3










4










5










6










7










8










9










10










Rumus mencari kecepatan rata-rata pertumbuhan dan perkembangan
Keterangan :
N    = Jumlah benih yang berkecambah
T     = Jumlah waktu antara awal pengujian sampai dengan akhir dari interval       suatu pengamatan

















DAFTAR PUSTAKA

Firmansyah dan Mawardi,dkk. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk       
         Kelas XII Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu  
        Pengetahuan Alam. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan 
        Nasional. Jakarta
Pratiwi, D.A. dan Maryati, Sri, dkk. 2007. Biologi untuk SMA Kelas XII.            
         Erlangga. Jakarta
Priadi, Arif. 2010. Biologi SMA Kelas XII. Yudhistira. Jakarta
Susilowarno, R.G. dan Hartono, R.S, dkk.2007. Biologi untuk SMA/MA Kelas XII.   
        Grasindo. Jakarta
Wahyu S, Iwan.2006. Biologi untuk SMA Kelas XII. Regina. Bogor











Tidak ada komentar:

Posting Komentar