KATA PENGANTAR
Puji
syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT Yang telah memberikan kesehatan serta
kesempatan sehingga saya dapat menyelesaikan karya ilmiah ini meksipun belum
terlalu sempurna.
Saya
juga mengharapkan kritik/saran yang bersifat membangun dari Ibu SUKERININGSIH selaku
guru mata pelajaran bahasa indonesia untuk kesempurnaan penyusunan karya ilmiah
ini dan juga terima kasih atas arahan
dan bimbingannya, karena tanpa beliau penyusunan karya ilmiah ini tidak akan
terselesaikan.
Saya menyadari bahwa karya ilmiah ini
masih memiliki banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang konstruktif
sangat diharapkan dari para pembaca.
Akhir
kata, Saya mengucapkan terima kasih kepada pembaca yang telah meluangkan
waktunya untuk membaca karya ilmiah ini. Semoga dengan adanya karya ilmiah ini
dapat memperluas wawasan kita semua.
Megang Sakti, September 2016
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar........................................................................................................... ii
Daftar Isi.................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang.................................................................................................... 1
1.2.Rumusan
Masalah................................................................................................ 1
1.3.Tujuan
Penelitian..................................................................................................1
1.4.Manfaat
Penelitian............................................................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN
2.1.
Hasil Pengamatan Karya
Ilmiah......................................................................... 2
2.2.
Dokumentasi Pembuatan Tahu........................................................................... 5
2.3.
Informasi Tentang
Tahu................................................................................... 6
BAB
III PENUTUP
3.1.
Kesimpulan........................................................................................................ 7
3.2.
Saran.................................................................................................................. 7
DAFTAR
PUSTAKA.............................................................................................. 8
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui bersama,
Indonesia memiliki Negara agraris yang subur beriklim tropis, sehingga sebagian
penduduk Indonesia dapat memanfaatkannya dengan menanam berbagai jenis tanaman
yang memenuhi kebutuhan pokok manusia. Salah satunya adalah kacang kedelai.
Dimana kacang kedelai tersebut banyak mengandung gizi yang sangat dibutuhkan
bagi kesehatan jasmani. Selain dapat dikonsumsi kedelai juga dapat diolah
menjadi berbagai macam makanan misalnya tahu.
Salah
satu pembuatan tahu yang masih bisa dilihat di tempat ini misalnya usaha tahu
yang berada di Kec. Megang Sakti yaitu di Desa Megang Sakti II yang merupakan
usaha yang dimiliki dan dikembangkan oleh Bapak Karsi dan Ibu Sutilah. Mereka
adalah orang yang pertama kali mendirikan usaha tahu. Tujuan mereka mendirikan
usaha ini adalah untuk mencari nafkah guna meningkatkan perekonomian.
1.2.Rumusan Masalah
1.
Bagaimana tata
cara pembuatan tahu yang baik dan benar?
2.
Bagaimana cara
memasarkan tahu kepasaran?
3.
Apa saja kendala
yang sering dihadapai oleh pengusaha tahu?
4.
1.3.Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui tata cara pembuatan tahu yang baik
dan benar.
2. Mengetahui tata cara penjualan tahu ke pasaran.
3. Untuk mengetahui masalah-masalah yang sering
dihadapi oleh pengusaha dalam pembuatan tahu.
1.4. Manfaat
Penelitian
1. Sebagai bekal atau pegangan apabila suatu hari nanti
kita ingin mengembangkan atau membuka usaha sendiri.
2. Sebagai bahan informasi baik di lingkungan sekolah
maupun masyarakat tentang tahu.
3. Memperoleh pengetahuan tentang pembuatan tahu serta
cara pengembangannya.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1. Hasil Pengamatan Karya Ilmiah
-
Nama Industri : Pabrik Tahu Pak KArsi
-
Jenis Produk : Tahu Putih dan Tahu
Goreng
-
Tanggal
Wawancara : 04 September 2016
Sejarah Industri :
Bapak
Karsi memulai usaha pabrik tahu sejak tahun
2007,
beliau mendirikan pabrik tahu karena terinspirasi dari
saudaranya yang sukses dalam usaha pabrik tahu. Selain itu, beliau juga
melihat peluang besar dari usaha pabrik
tahu karena di daerah Megang Sakti V belum ada prabik
pembuatan tahu. Karena usaha beliau, beliaupun menciptakan
lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar. Usaha beliau dalam
mengeluti usaha pabrik tahu tidaklah
mudah. Namun, pada akhirnya beliau mendapatkan
hasil yang cukup memuaskan karena pada saat
ini beliau sudah mempunyai pelanggan serta tengkulak
yang berasal dari berbagai desa.
-
-
Bahan Utama :
Kacang
kedelai
Vinegar
(cuka) warna putih
Kain
Belacu (kain bekas karung tepung)
Air
secukupnya
-
Alat – alat :
Mesin Penggiling
Bak
besar
Gayung
Wajan
ukuran besar
Kain
belacu atau kain mori kasar
Kotak
cetakan
Papan
pemberat
-
Tehnik dan
Prosedur :
1. Plih kedelai
yang bersih dan besar ukurannya, kemudian cuci sampai bersih.
2. Rendam
kedelai dalam air bersih selama 8 jam, Usahakan seluruh kedelai tenggelam.
Dalam proses perendaman ini kedelai akan mengembang.
3.
Bersihkan kembali kedelai dengan cara dicuci berkali
kali. Usahakan kedelai ini sebersih mungkin untuk menghindari kedelai cepat
masam.
4.
Hancurkan kedelai dengan mesin penggiling dan secara
perlahan tambahkan air sedikit-demi sedikit sehingga kedelainya berbentuk
bubur.
5.
Masak bubur kedelai dengan hati-hati pada suhu 70-80 derajat
(biasanya ditandai dengan gelembung kecil yang muncul pada kedelai yang
dimasak). Ingat untuk menjaga agar kedelai jangan sampai mengental.
6.
Saring bubur kedelai tersebut bersama batu tahu atau
asam cukup, sambil diaduk secara perlahan. Proses ini akan menghasilkan endapan
tahu (gumpalan).
7.
Endapan itu kemudian siap untuk di press dan di cetak
sesuai ukuran dan keinginan anda
8.
Taruh di dalam cetakan, kemudian taruh pemberat yang
berfungsi untuk menekan ampas supaya kandungan airnya benar-benar habis.
9.
Setelah itu potong tahu membentuk persegi kecil –
kecil.
10. Terakhir
keluarkan tahu dari cetakan, dan tahu siap di pasarkan
-
Produksi Secara
Umum :
Mengunakan bahan dan
alat yang sama seperti produk lainnya.
-
Tehnik Khusus :
Hanya menggunakan
kedelai pilihan yang benar benar bagus kualitasnya.
-
Sejarah atau
Motivasi Perusahaan :
Ingin mempunyai usaha
sendiri.dan ingin menciptakan lapangan kerja baru.
-
Jumlah Pekerja : 5 Karyawan
-
Pasar Sasaran : Pasar Tradisional,
tengkulak, masyarakat sekitar daerah Megang Sakti maupun luar daerah Megang
Sakti
-
Keberhasilan :
Dihitung dalam satu
bulan
Biaya Bahan baku
1. Kacang kedelai 85 kg/hari Rp. 520.000
1. Kacang kedelai 85 kg/hari Rp. 520.000
3. Vinegar 2
bngks/ hari Rp. 30.000
5. Minyak goreng 10 kg/hari Rp.
120.000
Total Biaya : Rp.
670.000 perhari.
Jadi biaya perbulan
adalah 670.000 X 30 hari :
20.100.000,-
Penghasilan perbulan
adalah 35.500.000,-.
Biaya untuk mengaji
karyawan adalah 700.000 X 5 karyawan :
3.500.000,-
Jadi keuntungan bersih
dalam satu bulan adalah :
Penghasilan – gaji
karyawan – biaya modal : keuntungan
35.500.000 – 3.500.000 –
20.100.000 : 11. 900.000,-
Keuntungan – biaya
transportasi : keuntungan bersih
11.900.000 – 5.000.000,- : 6.900.000,-
Jadi Pak Karsi mempunyai keuntungan
bersih dalam sebulan adalah Rp. 6.900.000,-
.
2.2. Dokumentasi Pembuatan Tahu
2.3. Informasi
Tentang Tahu
Tahu dibuat dari kacang kedelai yang
fermentasikan dan diambil sarinya. Berbeda dengan tempe yang asli Indonesia,
tahu berasal dari China, seperti halnya kecap, tauco, bakpau, dan bakso.
Tahu adalah kata serapan dari bahasa
Hokkian, tauhu (hanyu pinyin: doufu) yang secara harfiah berarti “kedelai yang
difermentasi”. Di Jepang dikenal dengan nama tofu. Dibawa para perantau China,
makanan ini menyebar ke Asia Timur dan Asia Tenggara, lalu juga menyebar ke seluruh
dunia.
Tahu pertama kali mucul di Tiongkok sejak
zaman Dinasti Han sekitar 2200 tahun yang lalu. Penemunya adalah Liu
An yang merupakan seorang bangsawan, cucu Kaisar Han Gaozu Liu Bang yang
mendirikan Dinasti Han.
Liu An adalah ilmuan, filosof, penguasa,
dan ahli politik. Ia tertarik pada ilmu kimia dan Meditasi Tadiom. Para ahli
sejarah berpendapat bahwa kemungkinan besar Liu An melakukan pengenalan makanan
non daging melalui tahu. Dan kemungkinan besar Liu An mendapatkan tahu dengan
nigari atau air lant dan menjadi kental seperti tahu saat ini.
Tahu kaya akan serat pangan, kalsium, vitamin B dan
zat besi. Berbagai macam kandungan dalam tahu mempunyai nilai obat, seperti
antibiotika untuk menyembuhkan infeksi dan antioksidan pencegah penyakit degenerative
(aterosklerosis, jantung koroner, diabetes melitus, kanker, dan lain-lain).
Selain itu tahu juga mengandung zat antibakteri penyebab diare, penurun
kolesterol darah, pencegah penyakit jantung, hipertensi, dan lain-lain.
Komposisi gizi tahu baik kadar protein, lemak, dan
karbohidratnya tidak banyak berubah dibandingkan dengan kedelai. Namun, karena
adanya enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kapang tahu, maka protein, lemak,
dan karbohidrat pada tahu menjadi lebih mudah dicerna di dalam tubuh dibandingkan
yang terdapat dalam kedelai. Oleh karena itu, tahu sangat baik untuk diberikan
kepada segala kelompok umur (dari bayi hingga lansia), sehingga bisa disebut
sebagai makanan semua umur.
Sepotong tahu goreng (50 gram) sudah cukup untuk
meningkatkan mutu gizi 200 g nasi. Bahan makanan campuran beras-tahu,
jagung-tahu, gaplek-tahu, dalam perbandingan 7:3, sudah cukup baik untuk
diberikan kepada anak balita.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
1.1.Kesimpulan
Dari makalah yang kami sajikan dan
kegiatan penelitian yang kami lakukan mengenai Usaha Pembuatan Tahu, maka dapat
kami simpulkan bahwa dalam usaha ini tidak hanya membutuhkan modal tetapi juga
membutuhkan ketekunan, pengalaman untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.
Dengan menekuni usaha ini kita dapat memperoleh tambahan penghasilan dengan
modal yang relatif murah.
Usaha ini hanya merupakan usaha sederhana dan
merupakan usaha kecil yang tidak membutuhkan orang banyak dalam pembuatannya
karena usaha ini hanya sebagai usaha keluarga sehingga yang bekerja hanya
terbatas pada anggota keluarga saja.
Usaha ini tidak membutuhkan keahlian khusus dalam
pembuatannya karena yang terpenting adalah harus mengikuti prosedur kerja yang
baik dan benar agar tahu yang dihasilkan layak untuk dijual dan dikonsumsi.
Setiap usaha mempunyai kendala masing-masing mulai
dari yang mudah sampai usaha yang rumit. Begitu juga dengan usaha pembuatan
tahu, tetapi dengan kemampuan, keahlian dan semangat untuk maju maka kendala
tersebut dapat teratasi.
1.2.Saran
1. Usaha produksi tahu memang dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi
penduduk sekitar. Oleh karena itu,usaha produksi tahu ini lebih dikembangkan.
2. Limbah dari proses pembuatan tahu seharusnya diolah sebagaimana
mestinya,karena limbah tersebut menimbulkan bau busuk dan menggangu kesehatan
serta lingkungan masyarakat sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
Suwardji, Raden. Cara Pembuatan Tahu Konvensional.
Yogyakarta: Penerbit Liberty, 1999.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar